MODUL
II
MEMBERSIHKAN LOKASI AREA KERJA
DAN PERALATAN
A. Pendahuluan
Area
kerja dan peralatan merupakan komponen penting dalam proses pengolahan makanan,
karena itu membersihkan area kerja dan peralatan merupakan hal pertama kali
yang harus dilakukan. Memahami dan
membenahi area kerja dapat mempermudah jalannya proses pengolahan, meminimumkan
perpindahan bahan, memelihara fleksibilitas, dan menghemat pemakaian ruang
bangunan. Demikian juga hal yang berkaitan dengan peralatan, ketepatan
penggunaan alat dapat memberikan
kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan bagi karyawan dalam melakukan
pekerjaannya dan meminimumkan barang
yang rusak. Upaya untuk mendapatkan
hasil masakan yang bersih dan sehat ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian adalah kebersihan alat-alat yang digunakan baik alat untuk persiapan,
pengolahan, maupun alat untuk penyajian.
disamping faktor lain seperti bahan makanan, orang yang memasak maupun
lingkungan kerja. Apabila kurang berhati-hati dalam menjaga kebersihan, maka
penyakit akan mudah masuk dalam tubuh. dan sekarang ini banyak penyakit yang
disebabkan karena keracunan makanan, seperti pepatah mengatakan "Bersih
Pangkal Sehat" artinya untuk mencapai derajat kesehatan yang baik maka
diperlukan upaya kebersihan yang baik pula. Sebelum kita membersihkan area
kerja dan peralatan maka kita harus mengetahuinya terlebih dahulu.
B. Area Kerja dan Peralatan
1.
Area Kerja
Area
kerja adalah tempat dimana kita melakukan sebuah pekerjaan. Area kerja yang
dimaksud adalah dapur. Salah satu persyaratan dapur yang baik adalah dapur yang
selalu bersih, untuk itu kita harus tahu bagaimana cara membersihkan dapur yang
benar.
2.
Membersihkan, Mensanitasi dan Menyimpan Peralatan
a.
Pengertian Alat
Peralatan
dan perlengkapan dapur adalah semua perlengkapan dan peralatan yang
dipergunakan didapur untuk mengolah makanan (Kitchen Equipment & utensil). Dewasa ini banyak sekali dijual dan beredar
dipasaran jenis dan macam peralatan yang sering digunakan di dapur. Ada yang
terbuat dari tanah liat, bambu, kayu , besi, aluminium, seng, stainless steel , atau plastik.
Didalam pemilihan peralatan dan perlengkapan
dapur diperlukan persyaratan antara lain :
1)
Mudah dibersihkan.
2) Mudah diketahui bahwa alat tersebut sudah
bersih.
3) Keras dan tidak menyerap bahan-bahan makanan
4) Permukaan halus sehingga mudah dibersihkan,
5) Tidak mudah berkarat atau antikarat
6) Tidak mudah pecah.
Apabila
beberapa bagian dari peralatan yang sulit dibersihkan terdapat sisa-sisa
makanan yang tertinggal maka akan mudah sekali menjadi tempat bakteri
berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan makanan menjadi basi dan dapat
menimbulkan keracunan. Demikian pula bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membuat peralatan dapur tidak boleh terbuat dari bahan-bahan yang mengakibatkan
keracunan misalnya besi dan timah hitam.
b. Bahan Pembuat Alat
Bahan
baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik alat penyimpanan makanan, menghidangkan,
memasak, melayani dan mencuci peralatan seharusnya berasal dari bahan yang bebas
dari bahan yang membahayakan manusia, mampu menahan serangan serangga, tidak
dapat mempengaruhi keadaan makanan ataupun minuman, menimbulkan bau busuk dan
berpengaruh terhadap warna masakan seperti mangkuk dan bahan-bahan keramik yang
telah dikerjakan oleh orang-orang
dahulu.
Permukaan alat untuk meletakkan makanan sebaiknya mempunyai permukaan yang
halus, agar mudah dibersihkan. Solder atau alat untuk mengelas sambungan
hendaknya menggunakan logam sejenis yang tahan korosi terhadap bahan-bahan
baku.
1) Baja Tahan Karat
Baja
tahan karat yang umum digunakan untuk alat pelayanan makanan terdiri dari 18%
chromium, 8% nikel dan 0,08% karbon. Jenis baja tahan karat yang lain adalah
mengandung
karbon 0,08%. Baja tahan karat mempunyai sifat cemerlang, menarik, mudah
dibersihkan, kuat, tidak berkarat, tidak mudah bereaksi dengan asam dan soda.
Jadi baja tahan karat tersebut siap digunakan baik di dapur maupun untuk
peralatan pelayanan. Baja tahan karat tersebut mempunyai lapisan yang
memperbaharui sendiri yang tahan terhadap oksidasi dan korosi. Walaupun begitu
warnanya tidak berubah, kenampakan yang cemerlang dengan mudah memperlihatkan
kotoran yang ada.
2)
Besi
Peralatan dari besi saat ini masih banyak digunakan seperti untuk pembuatan periuk, panci, beberapa
wajan, tutup kompor, kompor gas dan peralatan yang sejenis. Besi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Besi polos
Besi
polos mempunyai sifat : berat, kuat, mudah berkarat, penghantar panas yang
baik, mempengaruhi rasa dan warna pada masakan. Besi polos sangat baik untuk
membuat wajan di samping cepat panas, masakan yang digoreng tidak melekat
diwajan. Namun sebaiknya besi polos tidak digunakan untuk memasak sayur ataupun
lauk pauk terutama yang menggunakan santan atau yang berasa asam. Besi polos apabila digunakan akan mengubah
dan mempengaruhi rasa dan warna masakan, yaitu warna masakan menjadi kebiruan
dan berasa kurang enak. Hal ini
disebabkan
karena adanya reaksi kimia antara logam dengan bahan dan bumbu yang mendapatkan
suhu tinggi.
Besi berlapis
Besi
berlapis mempunyai sifat: berat, kuat, tidak mudah berkarat, penghantar panas,
tidak mempengaruhi rasa dan warna masakan. Besi berlapis adalah besi yang
mendapatkan lapisan tertentu sehingga sifat asli yang kurang baik dari besi akan
hilang untuk sementara. Namun bila lapisan tersebut mengelupas, maka sifat asli
dari besi akan timbul kembali seperti mudah berkarat dan berlubang. Dengan
melindungi logam besi dan baja dari sifat korosi maka
alat tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak, meningkatkan kualitas dari alat
tersebut dan mudah untuk dibersihkan. Ada
beberapa macam lapisan yang sering digunakan untuk memberi lapisan pada
besi atau logam seperti:
Email acrylic
Email
acrylic
adalah
sebuah lapisan organik yang dibuat dari damar-damar sintetis pada sebuah logam.
Biasanya pada bagian permukaan.
Email bakar
Email
bakar adalah sebuah cat alkyd yang disemprot-kan pada sebuah logam dasar
kemudian dibakar dengan panas 93-204 derajat celcius. Bahan seperti cuka, chlorine,
bahan pemutih dan alkohol dapat merusak lapisan ini.
Porselin email
Porselin
email adalah sebuah campuran antara bahan gelas
yang dicampur dengan sebuah logam dasar pada panas 760-817 derajat celcius,
sehingga tidak berlubang-lubang dan tidak mudah tergores, tidak mudah berkarat
atau bernoda.
Silicone
Silicone adalah suatu lapisan yang merupakan perantara
zat (benda) antara benda-benda organic yang berkualitas dan bahan membuat gelas
yang disemprotkan pada permukaan dengan membakar alat tersebut akan memberi
pelepasan dengan baik.
Teflon
Teflon
adalah sebuah campuran damar
fluorocarbon yang disemprotkan pada
permukaan alat tersebuL kemudian dioven / dibakar pada panas 371-399 derajat
celcius. Bahan teflon ini mengandung kimia dan larutan-larutan tetapi
bahantersebut dapat dihilangkan dengan dicuci dengan deterjen dan air panas.
Alat yang menggunakan lapisan teflon ini jangan sampai terkena goresan benda
tajam sebab lapisan teflon akan mudah terkelupas. Lapisan teflon ini sering pula
disebut lapisan anti lengket. Lapisan ini sering gunakan pada alat seperti :
wajan dadar, wajan bertelinga dll. Sebagai alat pengaduk sebaiknya terbuat dari
bahan kayu.
3) Plastik
Plastik
sebagai bahan untuk pembuatan peralatan pelayanan makanan
sekarang ini banyak disukai. Macam-macam plastik :
Akrlikik
Akrilik
digunakan dalam berbagai produk dengan merk Incite., Plexiglass. Lucite
digunakan untuk alat-alat makanan Plexsiglass
Melanine
Digunakan
dalam pembuatan berbagai piring plastik Boontonware, Texasware, juga digunakan dalam Countertop
seperti foemika.
Fiberglass
Menggunakan
serabut gelas dalam panas damar yang biasanya suatu polyster . Sebagai contoh penggunaan bahan
ini adalah untuk meja counter atau meja penyaji hidangan.
Nilon
Bahan
ini sehari-hari seringkali digunakan untuk peralatan yang banyak memerlukan
pergeseran.
Phenolik
Biasanya
berwarna coklat, digunakan untuk bahan baku pembuatan baki.
Polyethylene
Suatu
termoplastik bahan ini biasa digunakakan untuk pembuatan mangkok yang
fleksibel, penyimpanan botol, bak sampah dan sebagainya.
Polypropylene
Polypropylene adalah suatu plastik yang tahan terhadap
pengaruh panas tinggi, biasanya digunakan sebagai rak mesin cuci dan penerapan
yang lain.
Styrene
Styrene mempunyai pengaruh kekuatan yang tinggi,
tetapi tidak dapat digunakan pada temperatur lebih dari 71° C. Bahan ini biasanya
digunakan untuk pembuatan tutup, lemari pendingin.
4)
Aluminium
Aluminium
saat ini banyak digunakan karena mempunyai sifat, ringan, warna putih keabuan,
pengantar panas yang baik, tidak beracun, tak tahan terhadap soda, chlor , asam, bila lembab lekas bersenyawa
dengan zat asam. Masakan yang dimasak dengan menggunakan alat
dari aluminium
harus segera dituang agar masakan tidak berubah baik rasa maupun warnanya,
misalnya masakan sayur asam, acar, masakan telur. Bila masakan ini dibiarkan
diataspanel aluminium maka masakan akan berubah menjadi
biru atau kebiruan. Selain digunakan untuk peralatan dapur aluminium juga
banyak digunakan untuk perkakas, peralatan interior dan eksterior pada kereta
dan peralatan lain. Anoda aluminium akan meminimumkan oksida yang menghitamkan
segala sesuatu/ makanan yang menempel.
5)
Logam-logam lain
Pada
waktu-waktu yang lalu, semua peralatan makanan dan peralatan memasak terbuat
dari kayu, kecuali peralatan yang mudah terbakar. Sekarang peralatan tersebut
masih kita jumpai karena: murah, ringan, kuat, terlihat indah. Peralatan dari
kayu
tersebut tidak mudah bereaksi dengan makanan. Sifat kayu yang lain adalah cepat
dan mudah menyerap cairan dan bau. Dari sifat-sifat tersebut akhir-nya
kebanyakan peralatan sekarang banyak terbuat dari logam atau besi tuang dan
plastik.
C. Membersihkan dan Mensanitasi Tempat Kerja
1. Macam-Macam Bahan Pembersih
Tujuan dari
membersihkan dan memelihara
peralatan
adalah
:
a) Agar
peralatan yang kotor menjadi bersih
kembali dari sisa makanan dan
debu.
b) Menjauhkan diri dari sumber penyakit
c)
Menghemat biaya.
d) Peralatan menjadi lebih tahan lama masa
pakainya.
Agar
dapat membersihkan dan merawat peralatan dengan benar maka, harus terlebih
dahulu mengetahui sifat dari masing-masing bahan. sehingga langsung dibahas
tentang cara membersihkan dan memelihara peralatan. Peralatan dapur
dikelompokkan berdasarkan pada bahan dasar yang dipergunakan untuk membuat
peralatan.
2.
Macam-Macam Peralatan
a. Alat yang dibuat dari besi
Besi
banyak digunakan untuk membuat wajan. Karena besi mudah berkarat maka perlu
dibersihkan dengan air sabun, garam halus, sabut gosok. Untuk jenis besi yang
berlapis tergantung dari jenis lapisannya, besi berlapis email dibersihkan
dengan air sabun, serbuk vim, sabut halus. Besi berlapis teflon dibersihkan
dengan air sabun dan busa halus. Untuk lapisan teflon jangan sekali-kali
menggunakan abu gosok dan sabut yang kasar karena lapisan teflon akan
mengelupas dan rusak. Untuk menghilangkan bau dan sisa lemak sebaiknya disiram
dengan air panas, kemudian dilap dan dikeringkan.
b.
Alat dari timah
Saringan
dan sejenisnya sering terbuat dari bahan timah. Dalam merawat diperlukan cara
yang teliti, terutama sisa makanan yang melekat. Untuk mencuci sebaiknya tidak
menggunakan
sabun, karena soda akan merusak alat dari bahan timah. Jadi cukup menggunakan
vim atau abu gosok halus dengan sabut kemudia dibilas dan disiram dengan air
panas dan dikeringkan.
c. Alat dari tembaga
Alat
yang dibuat dari tembaga sangat baik dan mahal. Kelemahannya adalah apabila
tidak dibersihkan dengan baik akan terlihat kotor dan tidak menarik. Untuk
membersihkannya diperlukan campuran tepung, cuka, serta serbuk perak lalu
dicuci
air
panas dan dikeringkan.
d. Alat dari aluminiun
Aluminium
dibersihkan dengan air sabun, serbuk gosok halus atau vim, busa, dibilas sampai
bersih lalu dikeringkan.
e.
Stainless steel
Peralatan
dari bahan stainless steel sangat baik digunakan. Harganya cukup mahal, namun
banyak disukai karena pemeliharaannya mudah. Alat ini dibersihkan dengan air
sabun, busa atau spon, dibilas sampai bersih lalu dikeringkan atau dilap.
f. Alat dari bahan kuningan
Peralatan
dari kuningan yang langsung berhubungan dengan makanan sebaiknya dicuci dengan
menggunakan air jeruk nipis, asam, belimbing wuluh, serbuk bata halus, dibilas
dan disiram dengan air panas lalu dikeringkan.
g. Alat dari tanah liat
Alat
dari tanah liat dibersihkan dengan menggunakan sabut, abu gosok dan dibilas
dengan air bersih lalu dikeringkan .
h. Alat dari bambu dan kayu
Peralatan
dari kayu dibersihkan atau dicuci dengan air sabun, serbuk atau abu gosok,
sabut ataupun sikat, dibilas dan dikeringkan agar tidak berjamur.
i. Alat dari bahan batu
Alat
dari batu dibersihkan dengan abu gosok atau vim, sikat dan dibilas sampai
bersih, lalu dikeringkan.
j.
Alat dari bahan plastik dan melanine
Alat
ini dibersihkan dengan sabun biasa atau sabun cair, busa lalu dibilas sampai
bersih dan dikeringkan.
k. Alat dari bahan kaca, keramik, porselin
Alat
ini dibersihkan dengan air sabun, vim, sabut hijau atau spon lalu dibilas dan dikeringkan
D.
Membersihkan dan Mensanitasi Area Kerja
Beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam membersihkan area kerja adalah sebagai
berikut:
1. Membersihkan debu ( dusting & damp
dusting )
Setiap
ruangan baik ruangan yang terbuka maupun ruang tertutup beserta perabotannya
dapat terkena debu setiap saat. Untuk menjaga kebersihan ruangan atau
perralatannya maka perlu diadakan pembersihan. Teknik pembersihan untuk
membersihkan
debu ádalah:
a)
Dusting
Dusting berasal dari kata dust
yang berati debu. Dusting berarti membersihkan atau menghilangkan debu.
Dusting sebaiknya dilakukan sesering mungkin untuk
menghindari debu menjadi lengket. Adapun alat pembersih yang diperlukan adalah:
Lap lembut (soft cloth), digunakan untuk menghindari agar permukaan
benda yang dibersihkan tidak rusak atau lecet. Cara penggunannya dengan
menggosokkan lap tersebut diatas permukaan yang berdebu.
Ember (bucket),
dipakai untuk mencuci lap supaya bersih dan dapat digunakan
kembali. Bahan pembersih lain tidak
diperlukan, tetapi air dan sabun cuci diperlukan untuk mencuci lap sebelum
disimpan untuk digunakan kembali.
b)
Dump dusting
Dump
berarti lembab. Alat yang digunakan untuk
teknik dump dusting adalah kain
lap yang lembab, yaitu kain basah yang telah diperas airnya. sehingga dapat
diartikan bahwa dump dusting adalah membersihkan kotoran atau debu yang
sudah
melekat
dengan menggunakan lap lembab.
Kelebihan dump
dusting adalah:
·
Lebih
hiegienis, karena debu dan kotoran melekat pada lap dengan baik.
·
Dapat
menghilangkan kotoran yang sudah melekat.
Alat
pembersih yang diperlukan:
·
Container /ember
·
Lap
katun (cotton cloth)
Bahan
pembersih yang diperlukan adalah air bersih. Bahan tambahan lain adalah sabun
cuci, digunakan untuk mencuci lap sebellum disimpan.Teknik ini jangan terlau
sering dilakukan pada furniture yang terbuat dari kayu beripolitur atau bahan
lain yang menyerap air karena air yang masuk kedalam pori-pori kayu akan
menyebabkan pelapukan.
2.
Menyapu
Dalam
istilah perhotelan teknik pekerjaan menyapu dikenal dengan istilah “sweeping”. Teknik ini diterapkan untuk membersihkan
lantai. Teknik ini sangat efektif untuk membersihkan kotoran yang belum
melekat/lengket pada semua jenis lantai kecuali karpet dan permadani. Alat
pembersih yang diperlukan
·
Sapu
( broom )
·
Sodo
( dustpan )
·
Tempat
sampah ( waste basket )
Prosedur
kerja:
1) Usahakan tidak banyak perlengkapan dalam
ruangan yang menghalangi, seperti meletakkan kursi-kursi diatas meja dengan
posisi terbalik.
2) Mulailah menyapu dari sudut terjauh dari
pintu masuk.
3) Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo
dengan tangan kiri.
4) Kumpulkan sampah dan debu dalam dustpan.
5) Perhatikan tempat-tempat yang tersembunyi
seperti di balik pintu, di sudut ruangan dan sebagainya.
6) Sampah atau debu yang terdapat pada dustpan
buang di tempat sampah.
7) Bersihkan dustpan
dengan lap atau jika perlu dicuci.
8) Simpan alat-alat dengan benar.
3. Mengepel
Mengepel
adalah membersihkan kotoran dengan lap lembab yang terdapat pada lantai.
Sebelum mengepel, harus dilakukan teknik menyapu terlebih dahulu.
Alat
pembeersih yang dibutuhkan:
a.
Tangkai pel
b.
Ember
c.
Lap pel
Bahan
pembersih
a.
Air
b.
Pembersih lantai
Prosedur
kerja:
1) Celupkan kain pel pada ember yang berisi air
bersih
2) Peras lap pel sehingga kondisi lap tidak
terlalu basah.
3) Pasang atau jepit lap pel pada tangkai pel.
4) Pekerjaan dilakukan mulai dari sudut terjauh
dari pintu masuk.
5) Pegang tangkai pel dengan kedua tangan,
tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah.
6) Gosokkan lap pel maju mundur dengan langkah
mundur.
7) Jika lap pel sudah kotor, lepaskan dari
penjepit, kemudian cuci dengan air yang tersedia pada ember. Bila air pada
ember telah kotor, ganti dengan air yang bersih.
8) Lakukan kembali mengepel, sampai seluruh
lantai telah bersih.
9) Setelah selesai, ember dan kain lap, dicuci
kemudian keringkan dan simpan.
4.
Membersihkan kaca
Alat
pembersih yang digunakan untuk membersihkan
kaca
adalah:
a.
Penggosok kaca (glass wiper)
b.
Botol semprotan (bottle spayer)
c. Lap katun (cotton cloth/cleaning rag)
Bahan
pembersih
a.
Air
b. Spritus atau amoniak
c. Produk baru lainnya
Prosedur kerja:
1) Isi botol semprotan dengan air dan spritus
atau amoniak. Kadar spritus 20%.
2) Semprotkan larutan pada kaca atau cermin dari
bagian atas, setengah dari seluruh permukaan.
3) Keringkan dengan lap katun.
4) Lakukan hingga seluruh permukaan kaca telah
bersih.
5) Apabila masih kotor, semprot sekali lagi dan
ulangi dengan cara yang sama.
5.
Menyikat lantai
Menyikat
lantai atau brushing floor , karena alat yang
digunakan
adalah sikat.
Alat
pembersih yang diperlukan adalah:
a. Sikat lantai
b. Ember
c. Sapu air
d. Tangkai pel
e. Kain pel
f. Sodo (dust pan)
Bahan
pembersih:
a. Air
b. Sabun cair
c. Bubuk pembersih
Prosedur
kerja:
1)
Persiapan
Buat larutan antara air dan sabun cair dalam
1 ember.
Atur semua peralatan pada posisi yang benar
agar pelaksanaan menyikat dapat dilakukan dengan lancar. Ruangan telah disapu terlebih dahulu.
2)
Pelaksanaan
Mulai bekerja dari sudut yang terjauh dari
pintu masuk.
Celupkan sikat lantai ke dalam ember yang
berisi larutan.
Gosokkan sikat dengan gerakan maju mundur.
Bersihkan sisa larutan yang tertinggal pada
lantai denggan sapu air ( floor
squeezer).
Lakukan hingga seluruh lantai tergosok dengan
merata.
Bilas lantai dengan air bersih menggunakan
lap pel.
Tunggu lantai hingga kering.
3)
Penggudangan/penyimpanan alat
Cuci semua alat pembersih. Simpan dalan kondisi kering.
E. Penataan Peralatan di Area Kerja
Tata
letak peralatan harus disesuaikan dengan
manusia sebagai pekerjanya. Peralatan harus didekatkan dengan orang yang sering menggunakannya dan
pertimbangkan bagaimana pekerja dengan mudah menjangkaunya tanpa harus
membungkuk
atau meregangkannya. Berdasarkan ukuran tubuh manusia. Maka peralatan dapur
dirancang sesuai dengan tinggi tubuh manusia. Panjang lengan berhubungan dengan
jarak jangkauan untuk penempatan peralatan yang dibutuhkan. Besar tubuh manusia
digunakan sebagai pertimbangan untuk tata letak penataan antara satu alat
dengan alat yang lainnya. Setiap peralatan mempunyai karakteristik yang
berbeda, oven, lemari es, microwave, dan salamander memiliki pintu yang sering
dibuka, sehingga harus dipikirkan penempatannya. Kompor, oven, atau alat-alat
pemanas lainnya akan mempengaruhi suhu ruangan di dapur. Begitu pula dengan
alat-alat lainnya yang juga memiliki karakteristik masing-masing. Dengan
demikian karakristik tersebut menghendaki penataan dan penempatan yang tepat
supaya tidak menghambat, bahkan dapat memperlancar pekerjaan di dapur.
Penempatan oven dengan meja kerja harus dapat memberikan keleluasaan untuk
membuka pintu oven karena benda tersebut panas, maka jarak yang disarankan dari
pintu tersebut sebanyak 135 cm. Jarak antara satu meja dengan meja
lainnya dimana hitungan tersebut dapat dipergunakan untuk bekerja, dengan
kemungkinan karyawan dapat lewat mengangkat barang disediakan lebar 135 cm,
pada ruangan yang biasa dilewati dengan kereta dorong maka dibuat jarak 150 cm.
Tata letak dan alur kerja perlu dipikirkan untuk menghindari pemborosan waktu,
tenaga, dan bahan-bahan.
Penataan yang
tepat sangat berguna
untuk:
(1) mengurangi
terjadinya kecelakaan di
tempat kerja.
(2) mengurangi
terjadinya kesakitan dalam
bekerja,
(3) meningkatkan kinerja dan produktifitas.
Alur kerja yang baik untuk bekerja di dapur
harus seperti ban berjalan, menghemat waktu dan tenaga sehingga tercipta suatu
kerja yang efektif dan efisien.
Gambar
2.1 : Penyesuaian tempat kerja dengan ukuran tubuh pria (dalam inchi/2,54 cm
per inchi)
Gambar
2.2 : Penyesuaian tempat kerja dengan ukuran tubuh wanita (dalam inchi/2,54 cm per inchi)
F.
Menangani Limbah dan Linen
1. Menangani dan mengatur pembuangan limbah
bahan kimia secara aman.
·
Bacalah
isi tata cara pelaksanaan
·
Pastikan
wadahnya tidak bocor dan rusak
·
Yakinkan
wadahnya diberi label yang benar
·
Gunakan
alat pelindung seperti masker, sarung tangan bila diperlukan
·
Jangan
mencampur bahan kimia
·
Jangan
mencampur limbah kimia.
2. Semua sampah harus dibuang tepat pada
waktunya demi kesehatan umum.
3. Semua tempat limbah harus anti bocor dan
kokoh.
4. Tempat limbah harus dipelihara dan ditangani
dalam kondisi yang aman.
5. Sebelum tempat sampah penuh, gantilah dengan
yang baru.
6. Pembuangan limbah sampah padat.
7. Setiap pembuangan sampah yang bukan cair atau
gas jangan dibuang begitu saja ke sistem pipa.
8.
Sampah
Suatu
campuran kertas, karton, plastik, pembuangan kain linen , kotak kayu,
perabotan yang rusak, kaleng-kaleng, botol-botol, kaca-kaca dan sampah umum,
tidak termasuk limbah bekas makanan dan sampah lain yang telah ditetapkan.
9.
Sampah makanan
Termasuk
sampah dari dapur, café,
toko dan termasuk potongan-potongan kertas, plastik, pelapis wadah makanan
padat dan cair. Tidak termasuk karton-karton dan kotak-kotak kayu, semuanya ini
bagian dari sampah.
10.
Membasuh
Sampah
cair yang meliputi sampah dari persiapan pembuatan makanan, dapat juga termasuk
yang mengandung lemak tetapi tidak dalam bentuk padat.
11. Kotoran di jalanan
Menyapu
kotoran yang melekat, daun, isi keranjang sampah
12. Sisa yang masih ada (Residu)
Hasil
pembakaran termasuk abu, kaleng-kaleng dan botol-botol.
13. Abu yang beterbangan ( Fly Ash )
Abu
kertas padat, abu arang, debu, shoot atau partikel lain. Pembakaran benda padat
yang menghasilkan produk bakar.
G. Latihan
1. Bagaimana cara membersihkan peralatan dengan
bahan
dasar
besi?
2. Sebutkan macam-macam bahan pembersih!
Jelaskan!
3. Uraikan dengan jelas cara membersihkan area
kerja!
MEMBERSIHKAN LOKASI AREA KERJA
DAN PERALATAN
A. Pendahuluan
Area
kerja dan peralatan merupakan komponen penting dalam proses pengolahan makanan,
karena itu membersihkan area kerja dan peralatan merupakan hal pertama kali
yang harus dilakukan. Memahami dan
membenahi area kerja dapat mempermudah jalannya proses pengolahan, meminimumkan
perpindahan bahan, memelihara fleksibilitas, dan menghemat pemakaian ruang
bangunan. Demikian juga hal yang berkaitan dengan peralatan, ketepatan
penggunaan alat dapat memberikan
kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan bagi karyawan dalam melakukan
pekerjaannya dan meminimumkan barang
yang rusak. Upaya untuk mendapatkan
hasil masakan yang bersih dan sehat ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian adalah kebersihan alat-alat yang digunakan baik alat untuk persiapan,
pengolahan, maupun alat untuk penyajian.
disamping faktor lain seperti bahan makanan, orang yang memasak maupun
lingkungan kerja. Apabila kurang berhati-hati dalam menjaga kebersihan, maka
penyakit akan mudah masuk dalam tubuh. dan sekarang ini banyak penyakit yang
disebabkan karena keracunan makanan, seperti pepatah mengatakan "Bersih
Pangkal Sehat" artinya untuk mencapai derajat kesehatan yang baik maka
diperlukan upaya kebersihan yang baik pula. Sebelum kita membersihkan area
kerja dan peralatan maka kita harus mengetahuinya terlebih dahulu.
B. Area Kerja dan Peralatan
1.
Area Kerja
Area
kerja adalah tempat dimana kita melakukan sebuah pekerjaan. Area kerja yang
dimaksud adalah dapur. Salah satu persyaratan dapur yang baik adalah dapur yang
selalu bersih, untuk itu kita harus tahu bagaimana cara membersihkan dapur yang
benar.
2.
Membersihkan, Mensanitasi dan Menyimpan Peralatan
a.
Pengertian Alat
Peralatan
dan perlengkapan dapur adalah semua perlengkapan dan peralatan yang
dipergunakan didapur untuk mengolah makanan (Kitchen Equipment & utensil). Dewasa ini banyak sekali dijual dan beredar
dipasaran jenis dan macam peralatan yang sering digunakan di dapur. Ada yang
terbuat dari tanah liat, bambu, kayu , besi, aluminium, seng, stainless steel , atau plastik.
Didalam pemilihan peralatan dan perlengkapan
dapur diperlukan persyaratan antara lain :
1)
Mudah dibersihkan.
2) Mudah diketahui bahwa alat tersebut sudah
bersih.
3) Keras dan tidak menyerap bahan-bahan makanan
4) Permukaan halus sehingga mudah dibersihkan,
5) Tidak mudah berkarat atau antikarat
6) Tidak mudah pecah.
Apabila
beberapa bagian dari peralatan yang sulit dibersihkan terdapat sisa-sisa
makanan yang tertinggal maka akan mudah sekali menjadi tempat bakteri
berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan makanan menjadi basi dan dapat
menimbulkan keracunan. Demikian pula bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membuat peralatan dapur tidak boleh terbuat dari bahan-bahan yang mengakibatkan
keracunan misalnya besi dan timah hitam.
b. Bahan Pembuat Alat
Bahan
baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik alat penyimpanan makanan, menghidangkan,
memasak, melayani dan mencuci peralatan seharusnya berasal dari bahan yang bebas
dari bahan yang membahayakan manusia, mampu menahan serangan serangga, tidak
dapat mempengaruhi keadaan makanan ataupun minuman, menimbulkan bau busuk dan
berpengaruh terhadap warna masakan seperti mangkuk dan bahan-bahan keramik yang
telah dikerjakan oleh orang-orang
dahulu.
Permukaan alat untuk meletakkan makanan sebaiknya mempunyai permukaan yang
halus, agar mudah dibersihkan. Solder atau alat untuk mengelas sambungan
hendaknya menggunakan logam sejenis yang tahan korosi terhadap bahan-bahan
baku.
1) Baja Tahan Karat
Baja
tahan karat yang umum digunakan untuk alat pelayanan makanan terdiri dari 18%
chromium, 8% nikel dan 0,08% karbon. Jenis baja tahan karat yang lain adalah
mengandung
karbon 0,08%. Baja tahan karat mempunyai sifat cemerlang, menarik, mudah
dibersihkan, kuat, tidak berkarat, tidak mudah bereaksi dengan asam dan soda.
Jadi baja tahan karat tersebut siap digunakan baik di dapur maupun untuk
peralatan pelayanan. Baja tahan karat tersebut mempunyai lapisan yang
memperbaharui sendiri yang tahan terhadap oksidasi dan korosi. Walaupun begitu
warnanya tidak berubah, kenampakan yang cemerlang dengan mudah memperlihatkan
kotoran yang ada.
2)
Besi
Peralatan dari besi saat ini masih banyak digunakan seperti untuk pembuatan periuk, panci, beberapa
wajan, tutup kompor, kompor gas dan peralatan yang sejenis. Besi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Besi polos
Besi
polos mempunyai sifat : berat, kuat, mudah berkarat, penghantar panas yang
baik, mempengaruhi rasa dan warna pada masakan. Besi polos sangat baik untuk
membuat wajan di samping cepat panas, masakan yang digoreng tidak melekat
diwajan. Namun sebaiknya besi polos tidak digunakan untuk memasak sayur ataupun
lauk pauk terutama yang menggunakan santan atau yang berasa asam. Besi polos apabila digunakan akan mengubah
dan mempengaruhi rasa dan warna masakan, yaitu warna masakan menjadi kebiruan
dan berasa kurang enak. Hal ini
disebabkan
karena adanya reaksi kimia antara logam dengan bahan dan bumbu yang mendapatkan
suhu tinggi.
Besi berlapis
Besi
berlapis mempunyai sifat: berat, kuat, tidak mudah berkarat, penghantar panas,
tidak mempengaruhi rasa dan warna masakan. Besi berlapis adalah besi yang
mendapatkan lapisan tertentu sehingga sifat asli yang kurang baik dari besi akan
hilang untuk sementara. Namun bila lapisan tersebut mengelupas, maka sifat asli
dari besi akan timbul kembali seperti mudah berkarat dan berlubang. Dengan
melindungi logam besi dan baja dari sifat korosi maka
alat tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak, meningkatkan kualitas dari alat
tersebut dan mudah untuk dibersihkan. Ada
beberapa macam lapisan yang sering digunakan untuk memberi lapisan pada
besi atau logam seperti:
Email acrylic
Email
acrylic
adalah
sebuah lapisan organik yang dibuat dari damar-damar sintetis pada sebuah logam.
Biasanya pada bagian permukaan.
Email bakar
Email
bakar adalah sebuah cat alkyd yang disemprot-kan pada sebuah logam dasar
kemudian dibakar dengan panas 93-204 derajat celcius. Bahan seperti cuka, chlorine,
bahan pemutih dan alkohol dapat merusak lapisan ini.
Porselin email
Porselin
email adalah sebuah campuran antara bahan gelas
yang dicampur dengan sebuah logam dasar pada panas 760-817 derajat celcius,
sehingga tidak berlubang-lubang dan tidak mudah tergores, tidak mudah berkarat
atau bernoda.
Silicone
Silicone adalah suatu lapisan yang merupakan perantara
zat (benda) antara benda-benda organic yang berkualitas dan bahan membuat gelas
yang disemprotkan pada permukaan dengan membakar alat tersebut akan memberi
pelepasan dengan baik.
Teflon
Teflon
adalah sebuah campuran damar
fluorocarbon yang disemprotkan pada
permukaan alat tersebuL kemudian dioven / dibakar pada panas 371-399 derajat
celcius. Bahan teflon ini mengandung kimia dan larutan-larutan tetapi
bahantersebut dapat dihilangkan dengan dicuci dengan deterjen dan air panas.
Alat yang menggunakan lapisan teflon ini jangan sampai terkena goresan benda
tajam sebab lapisan teflon akan mudah terkelupas. Lapisan teflon ini sering pula
disebut lapisan anti lengket. Lapisan ini sering gunakan pada alat seperti :
wajan dadar, wajan bertelinga dll. Sebagai alat pengaduk sebaiknya terbuat dari
bahan kayu.
3) Plastik
Plastik
sebagai bahan untuk pembuatan peralatan pelayanan makanan
sekarang ini banyak disukai. Macam-macam plastik :
Akrlikik
Akrilik
digunakan dalam berbagai produk dengan merk Incite., Plexiglass. Lucite
digunakan untuk alat-alat makanan Plexsiglass
Melanine
Digunakan
dalam pembuatan berbagai piring plastik Boontonware, Texasware, juga digunakan dalam Countertop
seperti foemika.
Fiberglass
Menggunakan
serabut gelas dalam panas damar yang biasanya suatu polyster . Sebagai contoh penggunaan bahan
ini adalah untuk meja counter atau meja penyaji hidangan.
Nilon
Bahan
ini sehari-hari seringkali digunakan untuk peralatan yang banyak memerlukan
pergeseran.
Phenolik
Biasanya
berwarna coklat, digunakan untuk bahan baku pembuatan baki.
Polyethylene
Suatu
termoplastik bahan ini biasa digunakakan untuk pembuatan mangkok yang
fleksibel, penyimpanan botol, bak sampah dan sebagainya.
Polypropylene
Polypropylene adalah suatu plastik yang tahan terhadap
pengaruh panas tinggi, biasanya digunakan sebagai rak mesin cuci dan penerapan
yang lain.
Styrene
Styrene mempunyai pengaruh kekuatan yang tinggi,
tetapi tidak dapat digunakan pada temperatur lebih dari 71° C. Bahan ini biasanya
digunakan untuk pembuatan tutup, lemari pendingin.
4)
Aluminium
Aluminium
saat ini banyak digunakan karena mempunyai sifat, ringan, warna putih keabuan,
pengantar panas yang baik, tidak beracun, tak tahan terhadap soda, chlor , asam, bila lembab lekas bersenyawa
dengan zat asam. Masakan yang dimasak dengan menggunakan alat
dari aluminium
harus segera dituang agar masakan tidak berubah baik rasa maupun warnanya,
misalnya masakan sayur asam, acar, masakan telur. Bila masakan ini dibiarkan
diataspanel aluminium maka masakan akan berubah menjadi
biru atau kebiruan. Selain digunakan untuk peralatan dapur aluminium juga
banyak digunakan untuk perkakas, peralatan interior dan eksterior pada kereta
dan peralatan lain. Anoda aluminium akan meminimumkan oksida yang menghitamkan
segala sesuatu/ makanan yang menempel.
5)
Logam-logam lain
Pada
waktu-waktu yang lalu, semua peralatan makanan dan peralatan memasak terbuat
dari kayu, kecuali peralatan yang mudah terbakar. Sekarang peralatan tersebut
masih kita jumpai karena: murah, ringan, kuat, terlihat indah. Peralatan dari
kayu
tersebut tidak mudah bereaksi dengan makanan. Sifat kayu yang lain adalah cepat
dan mudah menyerap cairan dan bau. Dari sifat-sifat tersebut akhir-nya
kebanyakan peralatan sekarang banyak terbuat dari logam atau besi tuang dan
plastik.
C. Membersihkan dan Mensanitasi Tempat Kerja
1. Macam-Macam Bahan Pembersih
Tujuan dari
membersihkan dan memelihara
peralatan
adalah
:
a) Agar
peralatan yang kotor menjadi bersih
kembali dari sisa makanan dan
debu.
b) Menjauhkan diri dari sumber penyakit
c)
Menghemat biaya.
d) Peralatan menjadi lebih tahan lama masa
pakainya.
Agar
dapat membersihkan dan merawat peralatan dengan benar maka, harus terlebih
dahulu mengetahui sifat dari masing-masing bahan. sehingga langsung dibahas
tentang cara membersihkan dan memelihara peralatan. Peralatan dapur
dikelompokkan berdasarkan pada bahan dasar yang dipergunakan untuk membuat
peralatan.
2.
Macam-Macam Peralatan
a. Alat yang dibuat dari besi
Besi
banyak digunakan untuk membuat wajan. Karena besi mudah berkarat maka perlu
dibersihkan dengan air sabun, garam halus, sabut gosok. Untuk jenis besi yang
berlapis tergantung dari jenis lapisannya, besi berlapis email dibersihkan
dengan air sabun, serbuk vim, sabut halus. Besi berlapis teflon dibersihkan
dengan air sabun dan busa halus. Untuk lapisan teflon jangan sekali-kali
menggunakan abu gosok dan sabut yang kasar karena lapisan teflon akan
mengelupas dan rusak. Untuk menghilangkan bau dan sisa lemak sebaiknya disiram
dengan air panas, kemudian dilap dan dikeringkan.
b.
Alat dari timah
Saringan
dan sejenisnya sering terbuat dari bahan timah. Dalam merawat diperlukan cara
yang teliti, terutama sisa makanan yang melekat. Untuk mencuci sebaiknya tidak
menggunakan
sabun, karena soda akan merusak alat dari bahan timah. Jadi cukup menggunakan
vim atau abu gosok halus dengan sabut kemudia dibilas dan disiram dengan air
panas dan dikeringkan.
c. Alat dari tembaga
Alat
yang dibuat dari tembaga sangat baik dan mahal. Kelemahannya adalah apabila
tidak dibersihkan dengan baik akan terlihat kotor dan tidak menarik. Untuk
membersihkannya diperlukan campuran tepung, cuka, serta serbuk perak lalu
dicuci
air
panas dan dikeringkan.
d. Alat dari aluminiun
Aluminium
dibersihkan dengan air sabun, serbuk gosok halus atau vim, busa, dibilas sampai
bersih lalu dikeringkan.
e.
Stainless steel
Peralatan
dari bahan stainless steel sangat baik digunakan. Harganya cukup mahal, namun
banyak disukai karena pemeliharaannya mudah. Alat ini dibersihkan dengan air
sabun, busa atau spon, dibilas sampai bersih lalu dikeringkan atau dilap.
f. Alat dari bahan kuningan
Peralatan
dari kuningan yang langsung berhubungan dengan makanan sebaiknya dicuci dengan
menggunakan air jeruk nipis, asam, belimbing wuluh, serbuk bata halus, dibilas
dan disiram dengan air panas lalu dikeringkan.
g. Alat dari tanah liat
Alat
dari tanah liat dibersihkan dengan menggunakan sabut, abu gosok dan dibilas
dengan air bersih lalu dikeringkan .
h. Alat dari bambu dan kayu
Peralatan
dari kayu dibersihkan atau dicuci dengan air sabun, serbuk atau abu gosok,
sabut ataupun sikat, dibilas dan dikeringkan agar tidak berjamur.
i. Alat dari bahan batu
Alat
dari batu dibersihkan dengan abu gosok atau vim, sikat dan dibilas sampai
bersih, lalu dikeringkan.
j.
Alat dari bahan plastik dan melanine
Alat
ini dibersihkan dengan sabun biasa atau sabun cair, busa lalu dibilas sampai
bersih dan dikeringkan.
k. Alat dari bahan kaca, keramik, porselin
Alat
ini dibersihkan dengan air sabun, vim, sabut hijau atau spon lalu dibilas dan dikeringkan
D.
Membersihkan dan Mensanitasi Area Kerja
Beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam membersihkan area kerja adalah sebagai
berikut:
1. Membersihkan debu ( dusting & damp
dusting )
Setiap
ruangan baik ruangan yang terbuka maupun ruang tertutup beserta perabotannya
dapat terkena debu setiap saat. Untuk menjaga kebersihan ruangan atau
perralatannya maka perlu diadakan pembersihan. Teknik pembersihan untuk
membersihkan
debu ádalah:
a)
Dusting
Dusting berasal dari kata dust
yang berati debu. Dusting berarti membersihkan atau menghilangkan debu.
Dusting sebaiknya dilakukan sesering mungkin untuk
menghindari debu menjadi lengket. Adapun alat pembersih yang diperlukan adalah:
Lap lembut (soft cloth), digunakan untuk menghindari agar permukaan
benda yang dibersihkan tidak rusak atau lecet. Cara penggunannya dengan
menggosokkan lap tersebut diatas permukaan yang berdebu.
Ember (bucket),
dipakai untuk mencuci lap supaya bersih dan dapat digunakan
kembali. Bahan pembersih lain tidak
diperlukan, tetapi air dan sabun cuci diperlukan untuk mencuci lap sebelum
disimpan untuk digunakan kembali.
b)
Dump dusting
Dump
berarti lembab. Alat yang digunakan untuk
teknik dump dusting adalah kain
lap yang lembab, yaitu kain basah yang telah diperas airnya. sehingga dapat
diartikan bahwa dump dusting adalah membersihkan kotoran atau debu yang
sudah
melekat
dengan menggunakan lap lembab.
Kelebihan dump
dusting adalah:
·
Lebih
hiegienis, karena debu dan kotoran melekat pada lap dengan baik.
·
Dapat
menghilangkan kotoran yang sudah melekat.
Alat
pembersih yang diperlukan:
·
Container /ember
·
Lap
katun (cotton cloth)
Bahan
pembersih yang diperlukan adalah air bersih. Bahan tambahan lain adalah sabun
cuci, digunakan untuk mencuci lap sebellum disimpan.Teknik ini jangan terlau
sering dilakukan pada furniture yang terbuat dari kayu beripolitur atau bahan
lain yang menyerap air karena air yang masuk kedalam pori-pori kayu akan
menyebabkan pelapukan.
2.
Menyapu
Dalam
istilah perhotelan teknik pekerjaan menyapu dikenal dengan istilah “sweeping”. Teknik ini diterapkan untuk membersihkan
lantai. Teknik ini sangat efektif untuk membersihkan kotoran yang belum
melekat/lengket pada semua jenis lantai kecuali karpet dan permadani. Alat
pembersih yang diperlukan
·
Sapu
( broom )
·
Sodo
( dustpan )
·
Tempat
sampah ( waste basket )
Prosedur
kerja:
1) Usahakan tidak banyak perlengkapan dalam
ruangan yang menghalangi, seperti meletakkan kursi-kursi diatas meja dengan
posisi terbalik.
2) Mulailah menyapu dari sudut terjauh dari
pintu masuk.
3) Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo
dengan tangan kiri.
4) Kumpulkan sampah dan debu dalam dustpan.
5) Perhatikan tempat-tempat yang tersembunyi
seperti di balik pintu, di sudut ruangan dan sebagainya.
6) Sampah atau debu yang terdapat pada dustpan
buang di tempat sampah.
7) Bersihkan dustpan
dengan lap atau jika perlu dicuci.
8) Simpan alat-alat dengan benar.
3. Mengepel
Mengepel
adalah membersihkan kotoran dengan lap lembab yang terdapat pada lantai.
Sebelum mengepel, harus dilakukan teknik menyapu terlebih dahulu.
Alat
pembeersih yang dibutuhkan:
a.
Tangkai pel
b.
Ember
c.
Lap pel
Bahan
pembersih
a.
Air
b.
Pembersih lantai
Prosedur
kerja:
1) Celupkan kain pel pada ember yang berisi air
bersih
2) Peras lap pel sehingga kondisi lap tidak
terlalu basah.
3) Pasang atau jepit lap pel pada tangkai pel.
4) Pekerjaan dilakukan mulai dari sudut terjauh
dari pintu masuk.
5) Pegang tangkai pel dengan kedua tangan,
tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah.
6) Gosokkan lap pel maju mundur dengan langkah
mundur.
7) Jika lap pel sudah kotor, lepaskan dari
penjepit, kemudian cuci dengan air yang tersedia pada ember. Bila air pada
ember telah kotor, ganti dengan air yang bersih.
8) Lakukan kembali mengepel, sampai seluruh
lantai telah bersih.
9) Setelah selesai, ember dan kain lap, dicuci
kemudian keringkan dan simpan.
4.
Membersihkan kaca
Alat
pembersih yang digunakan untuk membersihkan
kaca
adalah:
a.
Penggosok kaca (glass wiper)
b.
Botol semprotan (bottle spayer)
c. Lap katun (cotton cloth/cleaning rag)
Bahan
pembersih
a.
Air
b. Spritus atau amoniak
c. Produk baru lainnya
Prosedur kerja:
1) Isi botol semprotan dengan air dan spritus
atau amoniak. Kadar spritus 20%.
2) Semprotkan larutan pada kaca atau cermin dari
bagian atas, setengah dari seluruh permukaan.
3) Keringkan dengan lap katun.
4) Lakukan hingga seluruh permukaan kaca telah
bersih.
5) Apabila masih kotor, semprot sekali lagi dan
ulangi dengan cara yang sama.
5.
Menyikat lantai
Menyikat
lantai atau brushing floor , karena alat yang
digunakan
adalah sikat.
Alat
pembersih yang diperlukan adalah:
a. Sikat lantai
b. Ember
c. Sapu air
d. Tangkai pel
e. Kain pel
f. Sodo (dust pan)
Bahan
pembersih:
a. Air
b. Sabun cair
c. Bubuk pembersih
Prosedur
kerja:
1)
Persiapan
Buat larutan antara air dan sabun cair dalam
1 ember.
Atur semua peralatan pada posisi yang benar
agar pelaksanaan menyikat dapat dilakukan dengan lancar. Ruangan telah disapu terlebih dahulu.
2)
Pelaksanaan
Mulai bekerja dari sudut yang terjauh dari
pintu masuk.
Celupkan sikat lantai ke dalam ember yang
berisi larutan.
Gosokkan sikat dengan gerakan maju mundur.
Bersihkan sisa larutan yang tertinggal pada
lantai denggan sapu air ( floor
squeezer).
Lakukan hingga seluruh lantai tergosok dengan
merata.
Bilas lantai dengan air bersih menggunakan
lap pel.
Tunggu lantai hingga kering.
3)
Penggudangan/penyimpanan alat
Cuci semua alat pembersih. Simpan dalan kondisi kering.
E. Penataan Peralatan di Area Kerja
Tata
letak peralatan harus disesuaikan dengan
manusia sebagai pekerjanya. Peralatan harus didekatkan dengan orang yang sering menggunakannya dan
pertimbangkan bagaimana pekerja dengan mudah menjangkaunya tanpa harus
membungkuk
atau meregangkannya. Berdasarkan ukuran tubuh manusia. Maka peralatan dapur
dirancang sesuai dengan tinggi tubuh manusia. Panjang lengan berhubungan dengan
jarak jangkauan untuk penempatan peralatan yang dibutuhkan. Besar tubuh manusia
digunakan sebagai pertimbangan untuk tata letak penataan antara satu alat
dengan alat yang lainnya. Setiap peralatan mempunyai karakteristik yang
berbeda, oven, lemari es, microwave, dan salamander memiliki pintu yang sering
dibuka, sehingga harus dipikirkan penempatannya. Kompor, oven, atau alat-alat
pemanas lainnya akan mempengaruhi suhu ruangan di dapur. Begitu pula dengan
alat-alat lainnya yang juga memiliki karakteristik masing-masing. Dengan
demikian karakristik tersebut menghendaki penataan dan penempatan yang tepat
supaya tidak menghambat, bahkan dapat memperlancar pekerjaan di dapur.
Penempatan oven dengan meja kerja harus dapat memberikan keleluasaan untuk
membuka pintu oven karena benda tersebut panas, maka jarak yang disarankan dari
pintu tersebut sebanyak 135 cm. Jarak antara satu meja dengan meja
lainnya dimana hitungan tersebut dapat dipergunakan untuk bekerja, dengan
kemungkinan karyawan dapat lewat mengangkat barang disediakan lebar 135 cm,
pada ruangan yang biasa dilewati dengan kereta dorong maka dibuat jarak 150 cm.
Tata letak dan alur kerja perlu dipikirkan untuk menghindari pemborosan waktu,
tenaga, dan bahan-bahan.
Penataan yang
tepat sangat berguna
untuk:
(1) mengurangi
terjadinya kecelakaan di
tempat kerja.
(2) mengurangi
terjadinya kesakitan dalam
bekerja,
(3) meningkatkan kinerja dan produktifitas.
Alur kerja yang baik untuk bekerja di dapur
harus seperti ban berjalan, menghemat waktu dan tenaga sehingga tercipta suatu
kerja yang efektif dan efisien.
Gambar
2.1 : Penyesuaian tempat kerja dengan ukuran tubuh pria (dalam inchi/2,54 cm
per inchi)
Gambar
2.2 : Penyesuaian tempat kerja dengan ukuran tubuh wanita (dalam inchi/2,54 cm per inchi)
F.
Menangani Limbah dan Linen
1. Menangani dan mengatur pembuangan limbah
bahan kimia secara aman.
·
Bacalah
isi tata cara pelaksanaan
·
Pastikan
wadahnya tidak bocor dan rusak
·
Yakinkan
wadahnya diberi label yang benar
·
Gunakan
alat pelindung seperti masker, sarung tangan bila diperlukan
·
Jangan
mencampur bahan kimia
·
Jangan
mencampur limbah kimia.
2. Semua sampah harus dibuang tepat pada
waktunya demi kesehatan umum.
3. Semua tempat limbah harus anti bocor dan
kokoh.
4. Tempat limbah harus dipelihara dan ditangani
dalam kondisi yang aman.
5. Sebelum tempat sampah penuh, gantilah dengan
yang baru.
6. Pembuangan limbah sampah padat.
7. Setiap pembuangan sampah yang bukan cair atau
gas jangan dibuang begitu saja ke sistem pipa.
8.
Sampah
Suatu
campuran kertas, karton, plastik, pembuangan kain linen , kotak kayu,
perabotan yang rusak, kaleng-kaleng, botol-botol, kaca-kaca dan sampah umum,
tidak termasuk limbah bekas makanan dan sampah lain yang telah ditetapkan.
9.
Sampah makanan
Termasuk
sampah dari dapur, café,
toko dan termasuk potongan-potongan kertas, plastik, pelapis wadah makanan
padat dan cair. Tidak termasuk karton-karton dan kotak-kotak kayu, semuanya ini
bagian dari sampah.
10.
Membasuh
Sampah
cair yang meliputi sampah dari persiapan pembuatan makanan, dapat juga termasuk
yang mengandung lemak tetapi tidak dalam bentuk padat.
11. Kotoran di jalanan
Menyapu
kotoran yang melekat, daun, isi keranjang sampah
12. Sisa yang masih ada (Residu)
Hasil
pembakaran termasuk abu, kaleng-kaleng dan botol-botol.
13. Abu yang beterbangan ( Fly Ash )
Abu
kertas padat, abu arang, debu, shoot atau partikel lain. Pembakaran benda padat
yang menghasilkan produk bakar.
G. Latihan
1. Bagaimana cara membersihkan peralatan dengan
bahan
dasar
besi?
2. Sebutkan macam-macam bahan pembersih!
Jelaskan!
3. Uraikan dengan jelas cara membersihkan area
kerja!
29
29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar